Manajemen Pariwisata

Modal Sosial dan Dinamika Pemberdayaan Masyarakat dalam Pembangunan Desa Wisata Berkelanjutan

Penulis
Dosen:
  1. DIDIN SYARIFUDDIN
Tanggal Terbit
03 Juni 2025
Kategori
Jurnal Nasional Terakreditasi [SINTA 4]
Penerbit
JURNAL PARADIGMA, Journal of Sociology Research and Education
Kota / Negara
Manado / Indonesia
Volume
Volume 6. Nomor 1
Halaman
37-52
ISSN
Online 2774-6984
E-ISSN
Online 2774-6984
DOI
10.53682/jpjsre.v6i1.11660
URL
https://ejurnal.unima.ac.id
Abstrak
Transformasi sosial-ekonomi melalui pengembangan desa wisata menuntut integrasi modal sosial,
yaitu kepercayaan, jaringan dan resiprositas, agar inisiatif berbasis masyarakat lebih efektif dan
berkelanjutan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menelaah secara mendalam peran dimensi modal
sosial dalam memfasilitasi partisipasi aktif warga, mobilisasi sumber daya lokal, dan inovasi produk
pariwisata. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan pendekatan
Participatory Rural Appraisal di tiga desa terpilih di Kabupaten Bandung. Teknik pengumpulan data
meliputi social mapping, wawancara mendalam, observasi partisipatif, serta analisis tematik
kolaboratif yang melibatkan partisipan sebagai mitra reflektif. Hasil penelitian menggambarkan
bahwa kepercayaan antar anggota masyarakat dan terhadap institusi lokal menjadi fondasi koordinasi
kolektif. Jaringan internal memfasilitasi organisasi dan forum kolaborasi, sedangkan kemitraan
eksternal membuka akses dukungan teknis dan sumber daya. Praktik resiprositas meningkatkan
solidaritas dan keberlanjutan aksi bersama. Sintesis antardimensi mengungkap sinergi yang
memperkuat mobilisasi, inovasi, dan identitas budaya desa. Modal sosial merupakan faktor kunci
dalam pemberdayaan komunitas dan pembangunan desa wisata berkelanjutan. Disarankan penguatan
forum musyawarah rutin, penyediaan platform digital kolaboratif, formaliasi mekanisme pinjammeminjam aset, serta program pelatihan berkelanjutan. Pendekatan ini layak dijadikan blueprint
untuk replikasi dan peningkatan kapasitas kelembagaan lokal di wilayah lain.